Di Masjid At-Taqwa Waingapu, Pimpinan Baznas RI Jelaskan Keutamaan Zakat

SAMSUMBA.com - Pimpinan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Republik Indonesia, KH. Achmad Sudrajat, Lc., MA. menjelaskan keutamaan zakat di Masjid At-Taqwa Waingapu Sumba Timur Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa (22/4/2025) bakda shalat Isya.

Malam itu, Kyai Ajat membahas kandungan Surat Al-Muzammil Ayat 20. Saat sampai di penggalan ayat “wa atuz zakata”, dikupas lebih dalam seputar zakat.

“Setiap nama itu ada artinya. Masjid ini dinamakan At-Taqwa ada artinya. Di Kampung Baru ada Masjid Al-Falah ada artinya. Begitu juga dengan zakat. Zakat diberi nama zakat itu ada artinya. Zakat itu berarti tumbuh, bertambah kebaikan, maksudnya orang yang berzakat maka rizkinya akan tumbuh, ekonominya bertambah. Zakat itu seperti pupuk, zakat itu membersihkan. Itu keinginan Allah. Maka, setiap orang yang berzakat, sedekah dan infaq tidak akan miskin, hartanya akan tumbuh,” jelasnya.

Kyai Ajat lalu mencontohkan beberapa pihak yang berzakat di Baznas. Antara lain zakat perusahaan dari PT Esteh Indonesia Makmur sebesar Rp 4 Miliar tiap tahun.

“Mereka yang punya ini anak-anak muda. Saya tanya bagaimana anda bisa zakat sampai 4 miliar, berarti harta anda lebih dari itu. Karena 4 miliar itu baru 2,5 persen. Mereka menjawab, awalnya kami usaha dari kecil. Setiap habis jualan, kami masukkan sebagian keutungan ke kotak amal dengan niat untuk keberkahan rizki. Itu yang membuat usahanya membesar. Kemudian berzakat ke Baznas, mereka mengatakan, ini biar dimanfaatkan oleh Baznas,” kata Kyai Ajat.

Ditambahkan lagi contoh pemilik Kosmetik Wardah yang rajin berzakat di mana-mana. Seperti di Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Lembaga Zakat Infaq dan Shadaqah Muhammadiyah (LAZISMU), Lembaga Amil Zakat, Infaq, Sedekah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) dan Baznas.

“Ibu Pemilik Wardah ini berzakat di Baznas sebesar Rp 5 miliar. Saya tanya apa yang menyemangati berzakat di mana-mana. Dijawab bahwa semakin banyak saya mengeluarkan zakat, infaq dan sedekah maka perusahaan saya semakin berkembang. Sekarang sudah membuka pabrik di Malaysia. Saya menangis. Ini orang semakin hartanya dikeluarkan, semakin dikasih oleh Allah,” jelasnya.

Kyai Ajat datang ke Waingapu bersama rombongan dari Baznas Pusat. Mereka menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) Baznas se-Daratan Sumba di Hotel Padadita. Rakor Baznas itu diselenggarakan per pulau. Setelah dari Sumba dilanjutkan Rakor se-Daratan Timor di Kupang dan kemudian Rakor se-Daratan Flores di Ende.

Selama di Sumba mereka sempat menyerap aspirasi dari masyarakat setempat dan beberapa tokoh. Antara lain dengan Ketua Pengadilan Agama Waingapu, Kepala Madrasah Aliyah Swasta Waingapu, Kepala Madrasah Tsanawiyah Negeri Sumba Timur, Pengurus Yayasan Bina Sumba Robbani dan Pengurus Komunitas Khulafaur Rasyidin Sumba.

Di antara aspirasi yang dikemukakan adalah pembangunan Madrasah Aliyah Swasta di Pulau Salura, pembangunan masjid, pembinaan dan pendampingan untuk kaum muallaf, pemberian beasiswa kuliah dan bantuan mobil ambulans. (yad)

“Aku tidak bermaksud kecuali melakukan perbaikan yang membawa kebaikan bagi semua orang sesuai kesanggupan dan kemampuanku. Dan yang memberi pertolongan untuk mencapai tujuan itu hanyalah Allah” (Al-Quran, Surat Hud Ayat 88)